Bagaimana teknik pemotongan logam menggunakan mesin milling CNC?
Computer Numerical Control (CNC) merupakan suatu kode yang diprogram untuk mewakili instruksi gerakan yang tepat agar dapat dilakukan oleh mesin. Secara tidak langsung, kode ini mendefinisikan cara membuat, memproduksi, atau mengubah objek virtual secara otomatis menjadi objek nyata.
Berdasarkan definisi ini, mesin CNC harus berinteraksi dengan komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak yang dapat mengubah kode numerik menjadi koordinat Cartesian. Hal ini memungkinkan mesin bekerja dengan tingkat presisi yang tinggi, seperti robot.
Mesin CNC digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi model jadi melalui metode yang berbeda, baik dengan menambahkan (aditif) atau menghilangkan (subtraktif) bahan. Teknik yang tersedia tergantung pada jenis mesin. Printer 3D atau mesin CNC milling adalah beberapa contoh dari mesin CNC aditif dan subtraktif. Kali ini kita akan membahas sedikit tentang mesin CNC milling.
Milling adalah proses pemotongan dan pengeboran bahan (seperti kayu atau logam). Mesin milling, terlepas dari apakah itu dioperasikan secara manual atau melalui CNC, menggunakan alat silinder berputar yang disebut pemotong milling yang terdapat dalam poros dan memiliki variasi dalam bentuk dan ukuran. Perbedaan utama antara mesin milling dan mesin bor lainnya adalah kemampuan untuk memotong di sudut yang berbeda dan bergerak di sepanjang sumbu yang berbeda.
Nah, dan untuk cara operasi permesinan Milling dapat dibagi menjadi dua kategori, dibedakan berdasarkan tujuan dan kondisi pemotongan:
Pemotongan kasar/Roughing
Pemotongan akhir/Finishing
Pemotongan kasar/Roughing
Adalah proses pemotongan dengan membuang volume material sebanyak-banyaknya agar menghasilkan benda kerja yang mendekati bentuk yang diinginkan namun masih menyisakan sebagian untuk operasi berikutnya
Berikut ini adalah gambaran tahapan dalam pemotongan logam, proses pemotongan kasar (Roughing) membuang volume stok material mendekati bentuk akhir dari benda kerja dengan menyisakan offset untuk diproses selanjutnya (Finishing).
Sesuai dengan bentukan geometri benda kerjanya, maka terdapat beberapa teknik cara masuknya pisau di awal proses Roughing (Entry).
Untuk area terbuka maka cutter dapat masuk secara horizontal.
JIika area yang akan diproses adalah bentukan area tertutup (pocket) maka cara masuk dengan cara menusuk dari secara vertical dari sumbu Z (Plunging) dapat dilakukan, namun umumnya cara masuk secara membentuk gerakan spiral atau helix (Ramp dengan sudut tertentu) lebih disukai karena secara teori proses masuk cutter lebih smooth dan umur pakai cutter dapat lebih panjang.
Pemotongan Akhir/Finishing
Adalah proses pemotongan untuk menyelesaikan dan mendapatkan bentuk akhir dari benda kerja sesuai dengan dimensi dan toleransi. Berdasarkan area yang diproses, dibedakan menjadi 2 bagian yaitu area vertical dan horizontal. Kedua area tersebut umumnya diproses menggunakan metode pemotongan yang berbeda agar mendapatkan hasil akhir yang bagus.
1. Metode pemotongan untuk area vertical:
Terdapat beberapa jenis tapi umumnya adalah gerakan cutter dari atas ke bawah (waterline cutting). Contohnya adalah Layer dan helical
2. Metode pemotongan untuk area horizontal:
Untuk area horizontal, cutter bergerak membentuk spiral dari sisi luar ke dalam atau sebaliknya, disebut dengan gerakan spiral, dan gerakan ke satu sumbu tertentu misal sumbu X, disebut dengan gerakan parallel.
Co-Writer : Hari Mulyanto
Comments