Ekspansi sektor manufaktur masih terus meningkat. Hal tersebut terlihat beberapa kinerja sektor manufaktur yang makin membaik, seperti PDB, realisasi investasi, capaian ekspor, serapan tenaga kerja dan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur.
Sumber: Katadata
Dilansir dari katadata.co.id pertumbuhan kinerja industri manufaktur pada 2022 terus membaik. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), peningkatan tersebut didorong oleh komponen pembentuk PMI-BI terutama volume produksi, volume persediaan barang jadi, dan jumlah tenaga kerja. Namun kendati begitu, industri manufaktur khususnya IKM masih memiliki banyak tantangan untuk meningkatkan aktivitas produksi dan belum sepenuhnya mengetahui strategi solusi yang tepat untuk terus mampu bersaing dan meningkatkan produktivitasnya. Tentunya pertumbuhan kinerja industri manufaktur pun akan dipengaruhi oleh peran IKM dalam perkembangannya.
Tantangan dan strategi pada industri manufaktur
Oleh karena itu, apa saja kah tantangan yang di hadapi oleh industri manufaktur dan bagaimana strategi solusi dalam menghadapinya? Simak pembahasannya dalam informasi berikut ini!
1. Kesulitan dalam memprediksi permintaan produk
Salah satu tantangan industri manufaktur yang sering terjadi adalah sulitnya memprediksi permintaan produk yang akan datang. Pasalnya, jika perusahaan tidak dapat mengukur atau memprediksi permintaan produk yang akan datang, perusahaan akan kewalahan jika terdapat permintaan atau pesanan dalam jumlah besar.
Akibatnya, perusahaan tidak dapat memenuhi ekspektasi pelanggan, baik dalam jumlah atau dalam segi kualitas. Solusi yang dapat perusahaan lakukan adalah dengan menggunakan software dan menggunakan fitur pelaporan yang akurat yang dapat mendata penjualan serta memperkirakan berapa banyak produk yang akan dijual di masa depan.
Pencatatan dalam perencanaan dan perancangan ini juga dapat dilakukan di Imajin dengan memudahkan dokumentasi kebutuhan suatu projek yang dapat di akses di dashboard Imajin. Selain itu Imajin juga menyediakan marketplace raw material untuk permintaan produk yang membutuhkan bahan baku.
2. Sulitnya Tingkatkan Efisiensi Pabrik
Membuat pabrik atau perusahaan yang efisien adalah tantangan industri manufaktur. Pasalnya, perusahaan harus memilih untuk memberikan kualitas terbaik atau menurunkan biaya produksi. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri. Jika perusahaan memilih untuk menurunkan kualitas demi menghemat biaya produksi, konsumen akan lari karena tidak puas dengan kualitas produk.
Solusi yang paling efektif adalah dengan melakukan modernisasi pada proses dan sistem alur kerja. Produsen bisa mengurangi pekerja dan menggantinya dengan robot dan sistem. Pada awalnya, pilihan mengganti alat dan sistem yang lebih modern akan memakan banyak biaya di awal, namun, akan menghemat biaya pada waktu jangka panjang.
Efisiensikanlah dengan quality control! Imajin sebagai platform online manufacturing hub menyediakan web-based dashboard dengan tim dapat mendata hasil quality checking dengan mudah.
3. Kesulitan Dalam Meningkatkan ROI
Meningkatkan ROI (return on investment) menjadi tantangan industri manufaktur setiap tahunnya. Setiap perusahaan pasti ingin meningkatkan ROInya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan ROI perusahaan selain dengan menaikan harga barang atau produk seperti meningkatkan penjualan dengan strategi yang benar, memperbarui strategi pemasaran dengan memanfaatkan digital marketing, dan mengurangi biaya produksi dengan mengubah desain atau material kemasan.
Dalam pemanfaatan digital marketing diperlukannya konsistensi perusahaan dalam mengenalkan perusahaannya di Internet. Salah satunya dengan menampilkan konten di website dan sosial media yang sesuai target pasar perusahaan. Ingin profil perusahaan mu di tampilkan di Internet? Kamu dapat melakukannya melalui Imajin!
4. Kekurangan SDM Berkualitas
Mencari sumber daya manusia yang berkualitas dan mengerti tentang teknologi terkini menjadi kesulitan tersendiri. Alasannya, perusahaan tidak hanya mencari orang yang mengerti tentang teknologi, tetapi juga memiliki kualitas, mampu berpikir kreatif, serta memiliki mental yang tangguh. Perusahaan bisa melakukan beberapa seleksi untuk menemukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Setelah mendapatkan karyawan yang berkualitas, perusahaan perlu membuat jadwal pelatihan secara berkala agar setiap karyawan dapat meningkatkan potensinya. Imajin menghadirkan "Webinar & Seminar Series" untuk umum dan khusus perusahaan-perusahaan yang telah bergabung menjadi partner Imajin. Klik disini untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai webinar yang akan datang.
5. Kurangnya Pemahaman Tentang Teknologi Baru
Teknologi selalu berkembang dan berganti setiap tahunnya. Mulai dari robot, IoT, dan software manufaktur. Hadirnya beberapa teknologi terbaru tentu akan membuat para produsen kebingungan. Memutuskan untuk menolak teknologi juga bukan keputusan yang baik karena perusahaan akan tertinggal dengan konsumen yang sudah menggunakan teknologi.
Perusahaan bisa berdiskusi dengan seluruh stakeholder untuk menentukan apakah akan menggunakan sistem otomatis secara bertahap atau sekaligus karena menggunakan teknologi baru tentu akan menghabiskan banyak biaya.
Namun tidak perlu khawatir lagi, karena kamu dapat menggunakan tools budget friendly dengan menggunakan Imajin! Daftar gratis di Imajin dan jadikan perusahaan mu lebih efesien!
Comments