Sumber: greencitizen.com
Apa yang dimakusd dengan Sustainable Manufacturing?
Sustainable Manufacturing kian menjadi issue hangat di dunia, dan saat ini mulai menjadi diskusi di kalangan perusahaan di Indonesia. Sustainable Manufacturing sendiri memiliki makna berupa upaya pengembangan konsep Industri Manufaktur berkelanjutan. Konsep ini dianggap sangat perlu untuk dikembangkan demi menjaga keberlangsungan sumber daya alam yang ada di bumi.
Sustainable manufacturing merupakan sistem manufaktur berteknologi yang bertujuan mengurangi konsumsi energi, emisi, pembuangan dan penggunaan material yang tidak dapat di daur ulang. (Madu, 2001).
Landasan dari manufaktur berkelanjutan ini adalah konsep daur hidup, dimana suatu produk atau proses tidak lagi hanya dilihat dari proses manufakturnya saja namun juga dari keseluruhan daur hidupnya, mulai dari pengadaan bahan mental, produk jadi, sampai tahap penggunaan (usage stage), dan akhir hidup dari produk (end-of-life).
Sederhananya, Sustainable Manufacturing dapat diartikan sebagai penciptaan produk yang bernilai ekonomis melalui proses yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, menghemat energi dan sumber daya alam, serta melestarikan sumber daya alam dan energi untuk menjamin ketersediaannya di masa yang akan datang. Proses yang dilakukan juga harus aman bagi karyawan, masyarakat, dan konsumen.
Apa saja aspek dalam konsep Sustainable Manufacturing?
Konsep Sustainable Manufacturing memiliki 3 aspek penting dan harus dipenuhi seluruhnya, yaitu aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek lingkungan.
EKONOMI
Aspek ekonomi merupakan upaya perusahaan untuk tetap berkembang dan tetap menghasilkan profit secara komersial, misalnya:
Membuat atau mempertahankan pekerjaan dimasa sekarang atau dimasa depan,
Menghasilkan insentif yang bekerja dengan sifat manusia untuk mendorong praktek-praktek berkelanjutan,
Memajukan harga atau perubahan terhadap peningkatan ekonomi, kesehatan lingkungan dan kesejahteraan sosial,
Dampak positif biaya proses, layanan, dan produk (misalnya, berusaha untuk mengembangkan proses bebas sampah untuk menghilangkan kebutuhan untuk biaya regulasi),
Mempromosikan struktur biaya yang menyumbang eksternalitas produksi.
SOSIAL
Aspek sosial merupakan upaya perusahaan untuk memberikan timbal balik kepada warga sekitar, misalnya:
Melindungi kesehatan masyarakat yang terlalu dibebani oleh polusi dengan memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan kesehatan dan lingkungan mereka,
Melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan manusia,
Menggunakan proses yang terbuka dan transparan yang melibatkan pemangku kepentingan terkait (misalnya, mengembangkan database pestisida pengurangan risiko untuk produk yang umum digunakan, membuat akses publik yang lebih besar dan pemahaman tentang keberlanjutan)
Meningkatkan pendidikan pada keberlanjutan untuk masyarakat umum, para pemangku kepentingan, dan kelompok-kelompok yang berpotensi terkena dampak (misalnya, memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang keberlanjutan)
Melindungi, memelihara, dan memulihkan akses ke sumber daya dasar (mis, makanan, tanah, dan energi, dan mempelajari dampak dari dispersan / kombinasi minyak di atas saluran air alami).
Mempromosikan pengembangan, perencanaan, pembangunan, atau modifikasi dari masyarakat untuk mempromosikan hidup yang berkelanjutan (misalnya, landscape dengan spesies tanaman asli, membangun “hijau” bangunan)
LINGKUNGAN
Aspek terakhir merupakan aspek terpenting yaitu lingkungan, aspek ini merupakan upaya perusahaan agar tetap terus menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang limbah secara cuma-cuma, misalnya:
Melindungi, keberlanjutan dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup dari habitat dan ekosistem,
Membangun produk kimia dan proses untuk mengurangi bahaya dari bahan kimia, guna ulang atau daur ulang bahan kimia, mengurangi dampak dari bahaya bahan kimia, dan mengatur kadar bahan kimia sewajarnya. Seperti hubungan dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan,
Mencapai dan memelihara standar kualitas udara yang berisiko untuk terkena polusi udara. Seperti strategi untuk mengurangi dampak dari emisi gas,
Mengurangi dampak untuk kontaminasi negatif terhadap air minum, termasuk melindungi dari sumber air seperti ikan dan kerang dan hal lain yang berkaitan dengan reaksi air,
Mengurangi efek tekanan terhadap masyarakat (misalnya, polusi, emisi gas rumah kaca, organisme hasil rekayasa genetika) ke ekosistem (misalnya, nasib nanopartikel dimodifikasi dalam media air),
Mengurangi dampak yang merugikan dari pengurangan sampah, meningkatkan daur ulang, menjamin pengelolaan sampah yang tepat, memperbaiki sumber daya dengan mengurangi danmembersihkan kecelakaan yang disengaja maupun tidak.
Ketiga pilar tersebut (lingkungan, ekonomi, dan sosial) harus terkait dan terpenuhi dengan baik agar sebuah perusahaan dapat berkembangdan bertahan menghadapi persaingan tanpa menimbulkan dampak buruk pada lingkungan.
Imajin sebagai manufacturing hub, mendukung sustainable manufacturing ini untuk dapat meningkatkan keamanan pabrik atau fasilitas kami secara signifikan, meningkatkan kesejahteraan staf, dan meningkatkan kualitas produk kami. Ini adalah sebuah upaya terbaik untuk menguntungkan perusahaan manufaktur. Bergabunglah bersama kami di www.imajin.id
Comentários