Sumber: Edward Burtynsky
Kondisi Manufaktur di China
Sektor manufaktur China melambat pada Januari 2022 sebagai sinyal perlambatan musiman.
Ditambah lagi dengan penyebaran Covid-19 dan pasar perumahan yang merosot telah menghentikan aktivitas di perusahaan kecil berada di titik terlemah.
Dilansir Bloomberg pada Minggu (30/1/2022), indeks manajer pembelian manufaktur resmi China yang diumumkan oleh Biro Statistik Nasional menunjukkan penurunan menjadi 50,1 dari perkiraan median sebesar 50. Ukuran nonmanufaktur, yang mengukur aktivitas di sektor konstruksi dan jasa, turun menjadi 51,1, sedikit di atas perkiraan konsensus.
Perusahaan China seringkali mencatatkan produksi menurun pada Januari dan Februari seiring dengan para pekerja yang pulang kampung pada saat liburan Tahun Baru Imlek.
Selain itu, perintah dari pemerintah untuk memangkas produksi bagi pabrik baja sebagai alasan mengurangi polusi menjelang Olimpiade Musim Dingin juga berpengaruh terhadap produksi.
Seperti diketahui, penjualan rumah turun dan konsumsi lesu karena pembatasan yang diperketat untuk menahan penyebaran varian virus omicron. Penduduk di Beijing, Shanghai dan kota pelabuhan utara Tianjin, telah diminta untuk tidak meninggalkan kota kecuali diperlukan.
"Aktivitas industri melambat karena permintaan domestik yang lemah. Perlambatan ini sangat parah untuk perusahaan kecil," ungkap Zhiwei Zhang, Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management Ltd., dalam sebuah catatan.
Adapun, PMI pada perusahaan kecil turun hingga ke level 46 pada bulan ini, menjadi yang terendah sejak Februari 2020 dan mengalami kontraksi selama 9 bulan. Itu terjadi karena indikator perusahaan besar naik menjadi 51,6, tertinggi dalam enam bulan.
Sementara itu, Indeks Pembelian Manajer Caixin yang juga dirilis pada Minggu turun menjadi 49,1 ke level terburuk dalam 2 tahun terakhir. Survei swasta berfokus pada perusahaan yang lebih kecil dan berorientasi ekspor dibandingkan dengan PMI manufaktur resmi.
Perusahaan alat berat asal AS, Caterpillar Inc., memberi sinyal kepada pasar bahwa permintaan dari China akan menurun pada 2022 dan gangguan rantai pasokan akan tetap ada, meskipun kebutuhan mesin di sebagian besar dunia membaik.
Perusahaan menyatakan bahwa penjualan alat konstruksi di China menurun pada kuartal IV/2021 karena berkurangnya permintaan pengguna akhir.
Marjin keuntungan juga tergerus karena biaya terkait dengan rantai pasok berlanjut. Chief Financial Officer Caterpillar Andrew Bonfield mengatakan penurunan di China sebagian besar akan didorong oleh perlambatan di pasar konstruksi, yakni mesin ekskavator turun 10 - 50 persen.
“Secara keseluruhan, pasar hampir datar pada tahun 2021, tetapi jelas kami memperkirakan pasar akan menurun pada tahun 2022 mengingat prospek konstruksi,” kata Bonfield dalam sebuah wawancara telepon.
Comentarios