Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimis pertumbuhan industri pada 2022 akan berkisar 5 - 5,5% membaik,
dibandingkan proyeksi 2021 yang berkisar 4-4,5%. Syaratnya tidak terjadi gelombang besar kasus Covid-19 di Tanah Air. Dengan begitu, Menperin mengatakan, berbagai program dan kebijakan strategis yang mendukung laju kinerja sektor industri terus digulirkan guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Peran signifikan lainnya adalah di penyerapan tenaga kerja. Menurut dia, dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan pada kuartal III-2021 penduduk yang bekerja sebanyak 131,05 juta orang atau naik sebanyak 2,6 juta orang dari Agustus 2020, 18,7%-nya disumbang oleh sektor industri pengolahan. Meski pertumbuhan perekonomian nasional pada kuartal III-2021 melambat, Kemenperin meyakini, kepercayaan diri para pelaku industri di Tanah Air sudah tumbuh kembali.
Menperin menegaskan, pihaknya tetap fokus menjalankan program dan kebijakan unggulan yang dapat menopang performa sektor industri misalnya, pelaksanaan program substitusi impor 35% pada 2022. Upaya strategis ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur di dalam negeri.
Sementara itu, data Bank Dunia menunjukkan, sepanjang 2020, saat pandemi Covid-19 menjangkit seluruh negara dunia, Indonesia masih mampu mempertahankan status sebagai negara industri atau manufactured based dengan kontribusi sektor (migas dan nonmigas) terhadap PDB nasional melampaui 18%.
Hasil dari langkah mulai ini tercermin pada data nilai tambah manufaktur (manufacturing value added/MVA) Indonesia yang mencapai US$ 281 miliar atau tertinggi dibanding negara Asean lainnya, sehingga tahun 2022 ini diperkirakan berpotensi jadi tahun ekspansi bagi industri manufaktur nasional.
Let's hope 2022 for the better, Indonesia, we can do this!
Comments