Proses Dies dalam sektor manufaktur merupakan tahapan penting dalam pembuatan komponen logam yang menggunakan cetakan khusus yang disebut dies. Proses ini umumnya dilakukan untuk membentuk dan memotong material logam secara presisi desain yang diinginkan. Berbagai jenis logam dapat digunakan untuk menerapkan proses dies, mulai dari baja hingga aluminium. Maka dari itu, proses dies memudahkan sektor manufaktur dengan memberikan fleksibilitas, efisiensi produksi, serta akurasi produk akhir.
Kenali 2 proses dies yang umum digunakan untuk produksi logam!
1. Dies Progresif
Dies progresif adalah jenis yang paling digunakan oleh pelaku industri. Proses tersebut melibatkan pergerakan strip layout melalui serangkaian stasiun atau tahapan. Setiap stasiun memiliki fungsi khusus seperti cutting (trimming, notching, parting/separating) dan forming (bending, flanging, forming, drawing, deep drawing). Setiap stasiun kerja melengkapi hasil kinerja stasiun sebelumnya sampai siklus selesai. Proses pencetakan selesai begitu bahan telah melewati seluruh proses.
Saat mendesain alat proses dies progresif, dua hal yang harus diperhatikan adalah volume dan kompleksitas part. Semakin besar volume, semakin efisien penggunaan alatnya karena kemampuan alat untuk produksi dengan kecepatan tinggi dan pengulangan tanpa mengurangi kualitas. Kompleksitas mengacu kepada tingkat kesulitan dalam memotong, membentuk, dan menyelesaikan bagian dari strip logam. Proses dies progresif tidak dapat memproduksi desain produk yang terlalu kompleks karena akan memakan biaya yang tinggi.
2. Dies Transfer
Proses dies transfer melibatkan pemindahan part-part dari satu stasiun ke stasiun lainnya secara manual atau menggunakan perangkat transfer khusus seperti lengan robot atau finger tooling. Berbeda dari dies progresif yang memiliki banyak stasiun dan hanya menggunakan satu die, dies transfer dapat memiliki satu atau beberapa stasiun dan die yang berbeda-beda disetiap stasiun.
Pencetakan dies transfer adalah pilihan yang cocok untuk volume produksi rendah. Proses ini sangat unggul dalam menciptakan bagian dan elemen struktural yang substansial, kuat, dan kompleks. Dies transfer sangat ideal untuk memproduksi part yang berukuran besar seperti door frame (inner & outer), engine mounting, cross member, bracket reinforcement.
Bagaimana cara memilih antara dies progresif atau dies transfer?
1. Fitur produk
Jika produk membutuhkan fitur seperti threading, cuts, atau ribs, dies transfer akan lebih efektif dan hemat biaya. Jika meggunakan dies progresif, akan dibutuhkan proses manufaktur tambahan yang akan memakan waktu dan biaya.
2. Fleksibilitas
Dies transfer memiliki fleksibilitas lebih tinggi dibanding dies progresif karena setiap tahapan dari proses dies transfer bersifat semi-independen, sehingga kemungkinan untuk merubah desain produk lebih mudah.
3. Ukuran produk
Untuk menghasilkan produk berukuran kecil sampai menengah, dies progresif akan lebih cocok untuk digunakan karena kemampuan alat untuk melakukan beberapa operasi pemotongan dan pembentukan secara bersamaan. Sedangkan, untuk menghasilkan produk berukuran besar, dies transfer lebih cocok dan hemat biaya.
4. Presisi
Hasil produk dengan desain dari proses dies progresif memiliki presisi yang lebih tinggi dibanging dies transfer. Hal ini dikarenakan adanya kesinambungan antar stasiun, sedangkan pada proses dies transfer, kompleksitas yang tinggi terkadang bisa mengurangi presisi dari hasil.
Setiap jenis dies memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam segi desain, tahapan-tahapan produksi, hingga produk akhir yang dihasilkan. Imajin Manufacturing Hub dapat membantu Anda memulai proses produksi logam dari tahap desain dieshingga produk akhir. Buat proyek bersama kami sekarang!
Comments