Apa yang dimaksud dengan Quality Control?
Quality Control (QC) atau yang sering disebut sebagai Pengendali Mutu. Quality Control merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Secara umum, QC adalah proses yang dilakukan untuk mengukur, membandingkan, dan menyiarkan kualitas produk atau layanan. QC dapat dilakukan pada berbagai tahap produksi, mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga produk jadi.
Tahapan Quality Control cukup beragam karena merupakan rangkaian proses yang vital untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan Quality Control yang baik, dapat mengurangi potensi kerusakan atau cacat produk yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Dengan demikian, QC bukan hanya aspek teknis dalam produksi, tetapi juga elemen strategi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kelangsungan bisnis dan kepuasan pelanggan.
Apa tujuan dari proses Quality Control pada industri manufaktur, mengapa alat ukur penting?
Tahapan Quality Control pada proses produksi di industri manufaktur memang memerlukan alat-alat pengukur karena dapat:
1. Memastikan Kualitas Produk
Alat-alat QC dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan mencegah terjadinya produk cacat.
2. Meningkatkan Efisiensi Produksi
Alat-alat QC dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dalam proses produksi. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.
3. Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan yang memiliki produk berkualitas tinggi akan lebih kompetitif di pasar. Alat-alat QC dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya saingnya.
Alat apa saja yang digunakan untuk Quality Control?
Pada industri manufaktur, terdapat berbagai alat yang digunakan sebagai Quality Control setelah proses produksi berlangsung, termasuk:
1. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat pengukur yang paling umum digunakan di industri manufaktur dengan angka penilaian hingga dua angka di belakang 0 (0,00) Biasanya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang, diameter, dan kedalaman dengan rahang atas dan rahang bawah. Rahang atas digunakan untuk mengukur diameter luar, sedangkan rahang bawah digunakan untuk mengukur diameter dalam.
Pengukuran Quality Control dengan jangka sorong terkadang tidak presisi karena tekanan tangan orang yang berbeda, hasilnya juga bisa berbeda. Oleh karena itu, hanya orang yang benar-benar memahami penggunaan jangka panjang sorong yang bisa menilai dengan presisi.
2. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat pengukur yang memiliki ketelitian yang tinggi untuk mengukur ketebalan dan diameter suatu benda. Pengukuran dengan mikrometer sekrup lebih presisi karena pengukuran bisa sampai tiga angka dibelakang 0 (0,000) Mikrometer sekrup memiliki dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap digunakan untuk menahan benda yang diukur, sedangkan rahang geser digunakan untuk mengukur benda yang diukur.
3. Height Gauge
Height gauge adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur ketinggian. Dalam menggunakan height gauge, harus menggunakan meja yang rata, biasanya dengan meja besi rata. Height gauge memiliki dua kaki, yaitu kaki tetap dan kaki geser. Kaki tetap digunakan untuk menyangga benda yang diukur, sedangkan kaki geser digunakan untuk mengukur ketinggian benda yang diukur.
4. CMM (Coordinate Measuring Machine)
CMM atau Mesin Pengukur Koordinat adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur dimensi (tiga dimensi) dari suatu benda. CMM memiliki tiga sumbu, yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. CMM digunakan untuk mengukur benda-benda yang memiliki bentuk kompleks karena CMM dapat mengukur dimensi, bentuk, dan posisi dari objek tiga dimensi. Mesin ini dapat mengukur hingga tiga angka dibelakang 0 (0,000) sehingga angka pengukurannya lebih presisi, tapi penggunaan mesin ini memang memakan waktu lebih banyak karena lebih detail. Pemanfaatan Mesin CMM juga memerlukan penggunaan software untuk bisa memasukkan hasil dari bahan yang sudah discan. Mesin CMM memiliki dua bagian utama, yaitu:
Basis: merupakan bagian yang stabil dan tidak bergerak
Probe: merupakan bagian yang bergerak dan digunakan untuk menyentuk objek yang akan diukur
Terdapat dua jenis mesin CMM yang umum digunakan, yaitu:
a. CMM Portable
CMM Portable adalah jenis mesin CMM yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Mesin CMM Portable lebih mudah digunakan karena tidak membutuhkan tempat yang besar karena mesin ini biasanya lebih kecil dan ringan jika dibandingkan dengan mesin CMM Stasioner. CMM Portable juga sangat memungkinkan untuk dipasang di tempat produksi, lapangan, ataupun fasilitas penelitian karena tidak membutuhkan tempat yang besar.
b. CMM Stasioner
CMM Stasioner adalah jenis mesin CMM yang dipasang permanen di satu tempat. Mesin ini biasanya lebih besar, berat, dan tinggi daripada CMM portabel. Pada penggunannya, mesin CMM Stasioner memang lebih mudah dibandingkan dengan CMM Portable. CMM Stasioner cocok untuk digunakan di laboratorium, di fasilitas produksi, atau di fasilitas penelitian.
Setelah dilihat dari penjelasan di atas, Quality Control adalah hal yang penting untuk industri manufaktur. Dengan melakukan QC, dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Imajin Manufacturing HUB, sebagai salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia, berkomitmen untuk memberikan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan dengan menggunakan berbagai alat ukur QC, seperti jangka sorong, mikrometer sekrup, height gauge, dan CMM, untuk memastikan bahwa produk kami memenuhi standar kualitas. Dengan menerapkan QC, Imajin dapat menjaga kepuasan pelanggan dan meningkatkan daya saing di pasar.
Comentarios